AdatPartnerPemerintahanPemprov PB

Muswil I Paguyuban Pasundan Papua Barat Dibuka: Diingatkan Jadi Agen Pemersatu dan Pembangunan

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Gubernur Papua Barat resmi membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) I Paguyuban Pasundan Provinsi Papua Barat di Billy Jaya Hotel Manokwari, Sabtu (4/10/25).

Pembukaan Muswil tersebut diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Alwan Rimosan, Sp.B, FINACS, yang membacakan sambutan Gubernur.

Dalam sambutan tertulisnya, Gubernur menyampaikan bahwa Muswil I ini bertujuan untuk merumuskan program kerja sebagai pedoman organisasi. Paguyuban Pasundan, sebagai wadah berhimpun, diimbau agar mampu menyusun program yang akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat secara komprehensif.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Tahun 2025, dr. Alwan Rimosan, Sp.B, FINACS

“Paguyuban Keluarga Pasundan sebagai wadah berhimpun harus mampu menyusun program yang mengakomodir kebutuhan masyarakat secara komprehensif untuk menggerakkan pembangunan sosial kemasyarakatan di Papua Barat,” ujar dr. Alwan Rimosan.

Paguyuban Pasundan diingatkan untuk memiliki komitmen keberpihakan kepada rakyat melalui peran dan partisipasi aktif yang mencakup berbagai aspek pembangunan kehidupan.

Gubernur Papua Barat menegaskan dua peran krusial Paguyuban Pasundan di tengah masyarakat majemuk, yaitu sebagai agen pemersatu dan agen pembangunan.

Pertama, sebagai Agen Pemersatu, Paguyuban Pasundan harus menjadi jembatan yang menghubungkan perbedaan suku, agama, ras, dan adat di bawah naungan Papua Barat. Hal ini harus tetap berlandaskan pada prinsip kearifan lokal Sunda, yakni silih asih, silih asah, silih asuh (saling mengasihi, mendidik, dan membimbing).

Kedua, sebagai Agen Pembangunan, anggota paguyuban diimbau untuk berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusi pemikiran konstruktif kepada pemerintah dalam percepatan pembangunan Papua Barat.

Dalam penyusunan program kerja, Gubernur secara khusus meminta tiga hal penting untuk diperhatikan:

  1. Validitas Data: Program kerja harus didasarkan pada data yang valid, akurat, dan akuntabel serta bersinergi dengan program pemerintah daerah.
  2. Mempererat Persatuan: Paguyuban harus mampu memfasilitasi kebutuhan masyarakat Papua Barat demi mempererat persatuan.
  3. Komunikasi Sinergis: Paguyuban diminta untuk membangun komunikasi sinergis dengan pemerintah daerah dan stakeholders demi percepatan pembangunan Papua Barat.

“Mari kita manfaatkan forum ini untuk merajut persatuan seluruh Paguyuban Pasundan se-Papua Barat, ciptakan kondisi yang stabil dan dinamis, serta hindari perpecahan sesama anak bangsa,” pungkas dr. Alwan Rimosan, menutup sambutan dengan ucapan selamat dan sukses atas terselenggaranya musyawarah tersebut.(jp/alb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta