MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Mama Asli Papua, yang tergabung dalam Komunitas Mama Noken Manokwari, meminta Calon Bupati dan Wakil Bupati Hermus Indou dan Edy Budoyo (HEBO), membangun pasar khusus untuk menjual hasil merajut tas Noken Papua.
Hal itu diungkapkan Ketua Komunitas Mama Noken Manokwari, Ratu Bilqis, saat berjumpa dengan Hermus Indou, Jumat (20/10/2020) di Kompleks Maduraja, Wosi.
“Komunitas ini sudah bergerak selama 3 tahun, namun masih saja kesulitan mencari pasar untuk menjual produk yang dihasilkan,” kata Ratu Bilqis.
“Kami harap setelah Hermus Indou dan Edi Budoyo terpilih dan dilantik, dapat menyiapkan Galeri di Bandara Rendani agar kami dapat memasarkan Noken hasil dari Manokwari ke seluruh nusantara dan dunia,” ucapnya.
Diakui Bilqis, belum sejahteranya perajut Noken yang ada dalam komunitas, serta beberapa undangan pameran hingga keluar negeri terpaksa diabaikan karena ketiadaan biaya transportasi.
Sementara, Calon Bupati Hermus Indou, mengaku untuk mewujudkan kesejahteraan mama perajut Noken beberapa hal perlu dilakukan oleh pemerintah. Diantaranya, memperkuat keorganiasian komunitas mama Noken, peningkatan skil, serta penyiapan pasar penjualan hasil.
“Kita akan memperkuat semua komunitas agar organisasinya mantap dan menghimpun semuanya. Selanjutnya pelatihan agar skil meningkat, sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi, serta pasarnya,” ujarnya.
Apalagi kata Hermus, Noken adalah identitas, jika tidak dijaga maka bisa dipastikan akan hilang dan tidak dikenal lagi oleh generasi kita diwaktu yang akan datang. Selain menyelamatkan budaya, harus juga menghasilkan agar ekonomi masyarakat bisa meningkat.
“Harus kita mandiri, apa yang bisa kita buat kita kerjakan untuk mendatangkan rezeki termasuk merajut Noken. Kemandirian ekonomi kita bangun, ekonomi bertumbuh, daya beli kita kuat, dan tidak berharap pada orang lain,” jelasnya.
Untuk itu, Hermus berpesan bahwa Noken yang dihasilkan harus mampu mengangkat derajat pembuatnya, baik itu derajat ekonomi dan derajat sosial.
“Pasangan HEBO tak ingin masyarakat dimanja dengan sejumlah program yang justru membuat masyarakat lemah, bantuan pemerintah hanya sebagai stimulan, yang dapat memenuhi kebutuhan hidup adalah diri sendiri,” tandasnya.(me)