MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Perkumpulan Perempuan Arfak Papua Barat kembali menggelar lomba cipta menu sehat berbahan pangan lokal dalam rangkaian HUT Ke-11 Tahun 2023.
Lomba cipta menu sehat berbahan pangan lokal dalam rangka HUT ke-11 itu gelar di lapangan kampus STT Erikson Tritt, Manokwari, Minggu (12/11/2023) siang.
Ketua PPA Papua Barat Indrayanti Mandacan menerangkan Lomba cipta menu tersebut berbahan dasar keladi, kasbi dan petatas. Diikuti oleh lebih dari 20 kelompok yang berasal dari organisasi perempuan termasuk dari denominasi gereja yang ikut mendukung.
“Sedangkan kriteria penilaian yakni keseimbangan porsi, keanekaragaman bahan, kreativitas, cita rasa dan cara penyajian,”kata Indrayanti Mandacan
Ia menjelaskan, para peserta tersebut diwajibkan menyajikan beragam menu makanan sehari-hari yang terbuat dari aneka bahan pangan lokal seperti pisang kasbi, petatas, dan keladi yang diolah menjadi pengganti nasi. Menu tersebut kemudian dijadikan sebuah kue ulang tahun dan disajikan secara menarik dan unik.
Adapun kelompok yang terpilih sebagai tiga pemenang lomba Cipta Menu berbahan lokal yakni :
Kategori Bahan Dasar Keladi:
Juara I : Kelompok V
Juara II : Kelompok VII
Juara III : Kelompok VIII
Kategori Bahan Dasar Kasbi:
Juara I : Kelompok II
Juara II : Kelompok XII
Juara III : Kelompok XV
Juara Harapan I: Kelompok XVIII
Kategori Bahan Dasar Petatas:
Juara I : Kelompok XVII
Juara II : Kelompok X
Juara III : Kelompok IV
Juara Harapan: Kelompok VI
Mereka (para juara lomba) diberi hadiah berupa uang tunai dan bingkisan yang telah disiapkan oleh PPA PB.
“Isi dari bingkisan itu tidak seberapa besar yang ibu-ibu dapat tapi satu yang harus diingat bahwa kita harus jadi berkat buat orang lain, ilmu itu ketika dipendam akan terkubur tetapi ketika dibagi akan jadi berkat bagi orang lain,“tutur Yemima Mandacan.
Memang tujuan utama diadakan lomba tersebut adalah untuk membudayakan pengolahan pangan lokal dengan memperhatikan gizi berimbang dalam menu makanan sehari-hari masyarakat khususnya untuk ibu hamil dan balita agar terhindar dari stunting.
“Untuk itu Isu-isu dari kebijakan pemerintah Provinsi Papua Barat soal stunting, ketahanan pangan lokal, kami dari Perempuan Arfak sudah melakukannya. Sebagai pengetahuan juga bagi ibu hamil agar memperhatikan gizi anak yang dimulai dari dalam kandungan sampai balita,” terang Indriyanti.
Seperti yang telah dikatakan, kata Indrayanti Mandacan, kegiatan ini bukan sekadar perayaan seremoni, tetapi PPA bisa menjadi organisasi yang memasyarakat di 5 kabupaten hingga ke tingkat kelurahan.
“Kita ingin menunjukkan bahwa PPA bisa berkontribusi dalam membantu program stunting dan mendukung ketahanan pangan lokal,” jelasnya.(jp/fir)