Letakan Batu Pertama Di Udopi, Bupati Dukung Pelaksanaan PKT Program Kotaku Di Manokwari

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Bupati Manokwari, Hermus Indou SIP.,MH meletakan batu pertama pelaksanaan Padat Karya Tunai/Cash For Work (CFW) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Tahun anggaran 2021, di Kampung Udopi, Inggramui Manokwari, Selasa (27/4/2021).
Bupati mengatakan, hampir 2 tahun masyarakat dilanda wabah pandemic Covid-19 , berbagai upaya penanganan telah dilakukan oleh pemerintah baik secara preventif maupun kuratif. Presiden Joko Widodo Menetapkan peraturan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melalui peraturan pemerintah nomor 21 tahun 2020 tentang PSBB, dalam rangka percepatan penanganan covid 19.
Selain itu presiden juga menerbitkan Kepres Nomor 11 tahun 2020 tentang penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat covid-19, tentunya kata Bupati, penerapan kebijakan dimaksud tidak menutup kemungkinan diikuti oleh berbagai konsekuensi salah satunya adalah menurunnya pendapatan masyarakat di semua lapisan.
“Sebab terbatasnya masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pelaksana akan kegiatan sehari-hari, menyikapi persoalan tersebut pemerintah Kemen PUPR menggulirkan program Padat Karya tunai (PKT) untuk memulihkan kondisi ekonomi dan meningkatkan daya beli Seperti yang dilansir oleh berbagai media pada tahun 2021 ini Kemen PUPR menggulirkan program PKT atau cash for work (CFW) dengan alokasi anggaran sebesar 23,204 Triliun Rupiah dan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,203 juta orang seperti yang disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki hadimuljono,”kata Bupati
Ia menyebut, program PKT dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat warga setempat sebagai pelaku pembangunan khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.
“Yang diharapkan manfaatnya dapat langsung memberikan kontribusi pada program pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi covid-19. Pekerjaan utamanya melalui pembangunan infrastruktur kerakyatan yang mendukung produktivitas masyarakat pedesaan seperti peningkatan irigasi kecil perbaikan Jalan lingkungan rumah subsidi penanganan kawasan kumuh pengangkatan kualitas air minum dan sanitasi,”Ungkapnya
Di bidang permukiman lebih lanjut bupati Mengatakan, dialokasikan anggaran sebesar Rp5,209 Triliun Rupiah yang ditargetkan untuk 194,147 tenaga kerja lokasi tersebut digunakan untuk program reguler seperti penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat .
Sanitasi berbasis masyarakat ini tempat pengelolaan sampah, pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah, dan kota tanpa kumuh (Kotaku).
Di tahun ini Kabupaten Manokwari juga menjadi sasaran pelaksanaan program PKT, salah satunya adalah kegiatan CFW program kotaku yang digulirkan di 5 Kelurahan dan kampung dengan total anggaran Rp1,5 miliar rupiah.
Dimasa Pandemi, program Padat Karya seperti ini menjadi salah satu instrumen bantuan pemerintah kepada masyarakat dalam rangka memulihkan kondisi sosial dan ekonomi, selain itu juga merupakan upaya strategis Direktorat pengembangan kawasan permukiman Ditjen Cipta Karya dalam rangka meningkatkan peran masyarakat dan memperkuat peran pemerintah daerah dalam dalam mempercepat penanganan kawasan kumuh dan mendukung gerakan 100- 0- 100 di perkotaan.
“Pelaksanaan kegiatan tersebut kita sambut dan kita dukung sehingga manfaatnya benar-benar oleh masyarakat terutama saudara-saudara kita yang berpenghasilan rendah dibutuhkan dukungan dari dinas terkait serta stakeholder lainnya untuk mendukung suksesnya pelaksanaan PKT,”ujarnya
Yang membutuhkan kerjasama sinergis dan kegiatan-kegiatan yang bersifat kolaborasi, baik kemitraan perencanaan ataupun kebijakan penganggaran. Bupati berharap, kegiatan PKT dapat memberikan Efek positif terhadap masyarakat dalam hal membangkitkan motivasi kerja serta menambah infrastruktur berskala kecil di tingkat Kelurahan Kampung.
“Dan semoga melalui program ini juga menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk saling mendukung dan menggalang kepedulian dalam rangka percepatan penanganan dampak covid 19 sekaligus penataan permukiman yang layak tinggal serta berkelanjutan,”tutup Bupati Hermus.(JP/AR)