MANSEL,JAGATPAPUA.com– Kementerian Desa (Kemendes) melalui Dirjen PPDT Dwi Rudy Hartoyo melaksanakan monitoring di Koperasi Ebier Suth, Distrik Ransiki, Rabu (2/2/2022).
Tujuan Kemendes melaksanakan monitoring terhadap koperasi pengolahan kakao tersebut, guna melihat secara langsung sejauh mana implementasi bantuan dari Kemendes terkait pengembangan kakao di Mansel.
Dirjen PPDT Dwi Rudy Hartoyo mengatakan, selain monitoring, pihaknya juga membawa rekanan, guna penjajakan komoditas Kakao Ransiki.
“Ini agar kita lebih menggalakan ekspansi Kakao Ransiki ke luar negeri,” tuturnya.
“Kita dari Kemendes akan berusaha bersama-sama untuk terus membesarkan dan mengembangkan Kakao Mansel,” sambungnya.
Tak hanya Koperasi Ebier Suth, dikatakan Dirjen PPDT, pihaknya juga menyasar pengembangan kakao di tingkat kampung.
“Kita lihat juga kampung-kampung di Mansel yang punya komoditas kakao. Ini jadi sekmen agar kita kembangkan sekalian. Ini kita tugaskan teman-teman dari Pendamping Tekad untuk bersama-sama melakukan proses-proses pendampingan kepada petani di kampung,” jelasnya.
Selain ekspor biji kakao, Kemendes juga akan membantu Koperasi Ebier Suth agar bisa mengembangkan produk jadi seperti coklat batangan dan coklat bubuk.
“Jadi yang dijual sekarang ke luar negeri biji kakao. Tetapi tidak menutup kemungkinan yang produk jadi bisa diekpor dan dipasarkan di luar. Nah kita memfasilitasi beberapa rekanan termasuk yang kita bawah hari ini untuk penjajakan,” pungkasnya.(jp/dhy)