SORONG, JAGATPAPUA.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Darmin Nasution, meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Aimas Kabupaten Sorong, Jumat (11/10/2019).
Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan mengatakan, luas KEK yang diresmikan 523,7 hektar, dengan focus kegiatan utama untuk indsutri pengolahan nikel, kelapa sawit, industry hasil hutan dan perkebunan, serta pusat logistic.
“Perkiraan besaran investasi yang akan dihasilkan dari beroperasinya KEK sebesar Rp32,5 triliun, dan mampu menyerap tenaga kerja 15,024 orang,” jelas Dominggus.
Dominggus berharap pengelolaan KEK ini dalam perkembangannya dapat menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja, khususnya tenaga kerja Asli Papua Barat.
“Kehadiran KEK nantinya mampu menggelorakan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah Papua Barat,” sebut Dominggus.
KEK ditetapkan sejak tahun 2016 melalui Peraturan Pemerintah RI, Nomor 31 tahun 2016, yang hari ini diresmikan untuk segera dioperasionalkan.
Penetapan KEK Sorong, sejalan dengan prioritas pembangunan, yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Papua Barat, baik RPJMD tahun 2012-2016 maupun RPJMD tahun 2017-2022, yaitu meningkatkan perekonomian daerah yang didukung oleh pemanfaatan sumber daya local lintas sector.
“Adanya KEK diharapkan mampu mempercepat pembangunan, serta mengurangi kesenjangan antar wilayah sebagaimana target Nasional, dimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 7 persen, menurunnya presentasi pendudukan miskin 20,93 persen, serta meningkatkan indeks pembangunan 64,95 persen,” jelas Dominggus.
Saat ini telah terdapat 6 pelaku usaha eksisting di kawasan KEK Sorong, yaitu PT Megapura Prima Industry, PT Hendrison Inti Persada, PT Semen Bosowa, PT Bumi Sarana Utama, PT Semen Gresik, serta PT INTI Kebun makmur.
Perusahan tersebut masing-masing bergerak dalam industry pengolahan sawit, industry pengolahan hasil hutan dan perkebunan, serta packing plan semen.
“Dalam waktu dekat ada dua pelaku usaha. Salah satunya menjadi tenaga utama KEK Sorong,” tandas Dominggus.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indoensia, Darmin Nasution, menambahkan, kehadiran KEK penting bagi peningkatan ekonomi di Papua Barat.(me)