MANOKWARI, JAGATPAPUA.COM – Di tahun 2023 ini, kasus laka lantas di Manokwari mencapai 288 laporan.
Angka laka lantas di Ibu Kota Papua Barat ini mengalami kenaikan 9% (26 kasus) di banding 2022 lalu.
Namun, dari paparan Polresta Manokwari, untuk korban laka lantas yang meninggal dunia mengalami penurunan sebanyak 22%(14 jiwa) jika dibandingkan dengan 2022 lalu.
Hal ini disampaikan Kapolresta Manokwari Kombes Pol RB Simangunsong, di ruang data Polresta Manokwari, Sabtu (30/12/2023).
“Selama tahun 2023 terdapat 288 laporan laka lantas, yang di mana ada 169 laka murni, 68 laka non murni, 61 tabrak lari, 50 meninggal dunia, 175 luka berat dan 261 luka ringan, dengan total kerugian materil mencapai Rp.1.531.200.000,” paparnya.
Dikatakan Simangunsong, rata-rata korban laka lantas adalah masyarakat dengan usia yang masih produktif.
“Oleh karena itu, untuk penanganan hal ini tidak bisa dilimpahkan kepada kami yang hanya melakukan penindakan, jadi kita perlu bersama-sama dengan Pemerintah Daerah dan Forkopimda juga,” ucapnya.
Kapolresta dalam keterangannya juga mengatakan, sesuai arahan Mabes Polri, terkait laka lantas pihaknya mengedepankan ETLE tetapi di Papua Barat ini sepertinya tidak berhasil.
“Oleh karena itu saya perintahkan Kasatlantas agar melakukan tilang secara manual,” ungkapnya.
Simangunsong kemudian berharap, persoalan ini bukan hanya menjadi tugas dari polisi tetapi juga pemerintah, guru ataupun orang tua untuk memberikan nasihat.
“Agar ada kesadaran dari anak-anak kita yang seharusnya belum boleh menggunakan kendaraan, dihimbau agar jangan menggunakan kendaraan,” tutupnya.(jp/alb)
