MANOKWARI. JAGATPAPUA.Com- Ketika curah hujan, Pasar Malam di Kompleks Borobudur Manokwari tergenang air, menyebabkan barang-barang jualan para penjual Pedagang sayur terapung, bahkan harus diamankan ke dalam kantong untuk sementara, dan akan diatur kembali setelah hujan reda.
Penjual sayur Aplena Towansiba mengatakan, inilah kondisi sebenarnya di pasar malam Borobudur, ketika terjadi curah hujan. “Memang begini sudah kalau hujan pasti jualan kami tergenang air, jadi menyimpan dulu nanti kita atur lagi kalau hujan sudah berhenti dan sudah tidak ada genangan air,”ungkap Aplena saat ditemui Jagatpapua.com senin (1/4/2019) di Pasar Malam Borobudur.
Aplena yang berjualan sayuran ini menuturkan, meskipun kondisi Pasar seperti ini ketika curah hujan, namun dia bersama para penjual sayur lainnya tetap bertahan untuk berjualan. Kenapa, karena di Pasar Sanggeng yang sebelumnya menjadi tempat mereka berjualan saat ini sangat sempit dan mereka kesulitan dengan memperoleh tempat jualan.
“Di Pasar Wosi juga begitu, biar pasar luas tetapi kita tidak dapat Los, pembagiannya tidak tahu bagaimana, jadi kita tidak dapat di sana (pasar wosi),”Tutur Aplena
Aplena mengaku, pasar malam Borobudur berda di jantung kota Manokwari bahkan sangat umum dilewati para Pejabat Daerah, tetapi tidak pernah menaruh perhatian untuk bagaimana menata pasar ini menjadi lebih layak. Selain itu, kata Aplena, Tidak adanya lampu yang menerangi ketika mereka berjualan, bahkan jika hujan, jualan mereka tergenang air, dan mereka harus berteduh di emperan bangunan yang ada di sekitar Pasar tersebut.
Dia berharap, kepada Pemerintah untuk memperhatikan Pasar Malam Borobudur ini, karena tempat masyarakat mencari nafkah. Sampai kapankah Pemerintah menutup mata dengan kondisi pasar dan para pedagang sayur tersebut.(me)