Ikatan Pemuda Arfak Palang Kantor Distrik Momiwaren

MANSEL,JAGATPAPUA.com– Ikatan Pemuda Arfak Manokwari Selatan (Mansel) mengkritisi mekanisme perekrutan tenaga honorer di Distrik Momiwaren.
Hal tersebut dikatakan langsung Ketua Ikatan Pemuda Arfak Mansel, Michael Inden, di Komplek Kantor Bupati Mansel, Senin (4/4/2022).
Bahkan kata Inden, akibat kekecewaan sejumlah tenaga honorer, Kantor Distrik Momiwaren dipalang pagi tadi.
“Saya ada minta keterangan dari teman-teman di Distrik Momiwaren, mereka sampaikan pemalangan kantor terjadi karena ada penambahan honorer baru yang tanpa kordinasi dan sepengetahuan teman-teman di sana. Olehnya saya berharap, sebagai ketua Ikatan Pemuda Arfak, saya berharap kepala distrik segera melakukan rapat kordinasi di internal distrik, untuk klarifikasi terkait dengan penambahan tenaga honor tersebut,” tuturnya.
Inden menekankan, jangan ada perekrutan tenaga honorer secara diam-diam, apalagi memasukan tenaga honorer yang bukan anak asli Mansel.
“Kalau ini penambahan honorer murni dari kepala distrik, hal seperti ini saya tidak suka. Kalau ada perekrutan honorer, sampaikan terbuka supaya ada rekomendasi dari Ikatan Pemuda Arfak untuk teman-teman yang sampai saat ini masih pegang ijazah untuk menawarkan sebagai tenaga honorer di beberapa SKPD. Sehingga saya minta dengan hormat kepala distrik klarifikasi terkait penambahan tenaga honorer tersebut,” ujarnya.
“Ini juga permintaan saya kepada dinas yang lain agar tidak main copot diam-diam karena alasan keluarga. Perekrutan harus sesuai aturan. Kalau mau rekrut tenaga honor sampaikan saja. Ada tim pencaker Mansel, ada teman-teman banyak yang mau antri untuk kerja, namun ditolak. Tapi kalau kita ketemu kasus seperti ini, inia masuk dari mana? Jangan buat situasi tambah kacau. Saya lihat dari daftar, itu orang dari luar semua yang masuk, cara-cara ini yang saya tidak suka. Tidak boleh pakai cara seperti itu,” sambungnya, menegaskan.
Sementara itu, saat diklarifikasi, Kepala Distrik Momiwaren Welfrid Waroi mengatakan, pemalangan Kantor Distrik Momiwaren disebabkan belum dibayarkannya gaji tenaga honorer.
“Bukan masalah perekrutan. Itu masalah pembayaran honor yang terlambat,” ungkapnya.
Disinggung terkait protes persoalan perekrutan honorer, Waroi mengatakan dirinya belum menerima informasi pasti.
“Saya ada sementara diklat, jadi belum dapat informasi pasti. Cuma tadi saya konfirmasi, itu masalah pembayaran honor. Kalau soal tenaga honor (perekrutan baru,) tidak ada masalah. Saya sudah konfirmasi juga dengan Sekretaris Distrik untuk pembayaran gaji honor,” terangnya.(jp/dhy)