MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Program replanting atau peremajaan kebun kelapa sawit di Indonesia, mulai menjadi perhatian.
Khususnya di Kabupaten Manokwari, hampir 90 persen petani plasma kelapa sawit telah kehilangan mata pencahariannya sejak dijual kepada PT Yongjin Investindo.
Plh Bupati Manokwari Edy Budoyo, mengatakan dalam menjalankan program replanting, pemerintah melalui Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah mengibahkan dana sebesar Rp25 juta perhektar.
“Pada awal Juni 2020, dana peremajaan ini ditambah Rp5 juta lagi, sehingga menjadi Rp30 juta perhektar,” kata Plh Bupati Manokwari Edy Budoyo, pada kegiatan kunjungan kerja Gubernur Papua Barat, di Wasegi Indah, Prafi Manokwari, Rabu (17/6/2020).
Kunjungan Gubernur tersebut sekaligus menyerahkan Sertifikat Tanah 860 bidang kepada petani program retribusi tanah, di lokasi pembibitan kelapa sawit, program peremajaan sawit rakyat oleh Koperasi Produsen Sawit Arfak Sejahtera.
Edy mengatakan untuk petani sawit di Manokwari telah menjalankan proses tumbang chipping dan penanaman perdana peremajaan sawit rakyat melalui pola tanam tumbang sari dengan jagung.
“Tentu ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan yang bermuara pada pengembangan teknologi usaha tani yang produktif, menguntungkan dan sekaligus melestarikan lahan,” ucap Edy.
Edy juga berharap agar pemprov Papua Barat dapat membangun pabrik kelapa sawit di Kampung Wasegi Indah, dan pabrik makanan ayam atau unggas di Distrik Masni, sebagai penampung jagung yang ditanam tumpang sari dengan kelapa sawit.
Pada kesempatan itu, Edy juga mengucapkan terima kasih kepada Ka Kanwil PPN/ATR yang telah membantu petani melalui program reditribusi sertifikat tanah untuk menjamin kepastian hukum lahan yang dijadikan agunan pembiayaan di perbankkan.
Sementara Gubenur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan menyatakan mendukung upaya pemkab Manokwari untuk meningkatkan kesejateraan petani kelapa sawit didataran, Warmare Prafi Masni dan Sidey.
“Kita sudah melihat lokasi peremajaan kelapa sawit di Kampung Indisey, Distrik Warmare, kemudian juga di Kampung Wasegi Indah. Saya harap apa yang menjadi harapan dari para petani, akan menjadi catatan penting bagi kita semua baik pemprov maupun kabupaten dan pihak perbankkan,” ucap Gubernur.
Sesuai informasi terdapat 1.500 hektar yang masuk dalam pendanaan untuk premajaan tahun ini, dan proposalnya telah diserahkan Ketua Koperasi Sawit Sejahtera, Dorteus Paiki kepada pemprov dan pemda Manokwari.(alb)