RANSIKI, JAGAT PAPUA.com — Guna mewaspadai krisis pangan akibat ancaman resesi, Distrik Momiwaren akan mengembangkan sektor perkebunan.
“Untuk tujuh kampung di Distrik Momiwaren, kita akan prioritaskan pengembangan sektor perkebunan. Karena kita lihat terkait krisis pangan, sehingga di 2023 ini Distrik Momiwaren pasti masyarakat harus berkebun,” tutur Kadistrik Momiwaren, Martinus Ainusi.
Adapun kata Ainusi, tanaman pangan seperti pisang, coklat hingga umbi-umbian akan menjadi prioritas utama untuk dikembangkan.
“Karena masyarakat di Momiwaren sudah terbiasa dengan coklat, pisang dan umbi-umbian, sehingga nantinya itu yang akan kita tingkatkan produksi tanamnya,” ucapnya.
“Kita harus mandiri terkait ekonomi di masa krisis pangan ini, agar kita bisa bertahan. Kita memiliki tanah yang baik untuk menanam, sehingga hal itu harus benar-benar dimanfaatkan,” sambungnya.
Lanjut Ainusi, guna merealisasikan hal tersebut, Pemerintah Distrik Momiwaren akan membicarakan hal tersebut dengan tokoh masyarakat pada pelaksanaan Musrenbang tingkat kampung.
“Nanti kita bicarakan, untuk memanfaatkan dana desa dan dana otsus untuk program pengembangan sektor perkebunan tersebut. Di situ juga nanti kita bicarakan berapa persen dari dana desa yang nantinya dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi mandiri melalui perkebunan,” tukasnya.(jp)
