Gubernur Papua Barat Buka Gerakan Pangan Murah dan Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 BPS

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Pemerintah Provinsi Papua Barat bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah dan Donor Darah, sekaligus sosialisasi Sensus Ekonomi 2026.
Acara yang diselenggarakan dalam rangka Hari Statistik Nasional 2025 ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, Niko Untung Tike, di Manokwari, Selasa (23/9/2024).
Dalam sambutannya mewakili Gubernur, Niko Untung Tike menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momen penting untuk mengingatkan masyarakat akan peran vital statistik dalam pembangunan.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, BPS diamanatkan untuk menyelenggarakan sensus setiap sepuluh tahun.
“Kita mengenal tiga sensus utama di Indonesia, yaitu sensus penduduk setiap tahun berakhiran 0, sensus pertanian setiap tahun berakhiran 3, serta sensus ekonomi pada tahun berakhiran 6,” ujar Niko.
Dengan demikian, lanjut Niko, tahun 2026 akan menjadi momentum penting bagi bangsa, termasuk Papua Barat, untuk melaksanakan Sensus Ekonomi.
Sensus ini sangat krusial untuk menyediakan gambaran menyeluruh mengenai struktur ekonomi, potensi usaha, serta daya dorong perekonomian Papua Barat.
Niko menegaskan, salah satu misi utama pembangunan di Papua Barat adalah meningkatkan daya saing dan iklim investasi daerah, yang erat kaitannya dengan kondisi perekonomian yang sehat dan inklusif.
Untuk mewujudkannya, dibutuhkan data yang akurat dan terpercaya sebagai dasar penyusunan kebijakan.
“Sensus Ekonomi 2026 menjadi salah satu instrumen vital untuk menyediakan gambaran tersebut,” tambahnya.
Selain itu, Niko juga menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak—pemerintah daerah, kementerian/lembaga, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat—untuk mewujudkan cita-cita Papua Barat sebagai provinsi yang aman, sejahtera, dan bermartabat.
Dengan tema “Statistik Berdampak untuk Indonesia Maju”, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan data statistik sebagai pijakan bersama dalam setiap langkah pembangunan.
Kegiatan Gerakan Pangan Murah dan Donor Darah ini, menurutnya, adalah wujud nyata kepedulian terhadap ketersediaan bahan pangan dan kepedulian sosial.
Hal ini sekaligus menjadi pengingat bahwa data statistik hadir tidak hanya untuk angka semata, tetapi untuk memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Keberhasilan Sensus Ekonomi 2026 adalah tanggung jawab kita bersama. Dukungan dari seluruh pihak sangat penting agar data yang dihasilkan berkualitas dan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembangunan di Provinsi Papua Barat,” pungkas Niko.
Ia menutup sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam semangat “membangun dengan hati, mempersatukan dengan kasih, menuju Papua Barat yang aman, sejahtera, dan bermartabat.”(jp/alb)