Forum Peduli Calon Praja IPDN Minta Kebijakan Penambahan Kuota

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com-Forum Peduli Calon Praja IPDN Papua Barat meminta adanya kebijakan penambahan kuota untuk Papua Barat pada tahun seleksi 2021. Pasalnya sebanyak 13 calon praja asal Papua Barat dinyatakan tidak lulus dengan adanya kejanggalan dalam proses seleksi hingga pengumuman hasil akhir (Pantuhir) pada 1 September 2021 lalu.
Koordinator Forum Peduli Calon Praja IPDN Papua Barat, Elton R. Airori mengatakan forum mensinyalir proses penerimaan calon praja IPDN dilaksanakan secara tidak fair dan dimanipulasi. Dia membeberkan telah terjadi pemalsuan dokumen OAP serta praktek mengeserkan kuota antara daerah satu ke daerah lain yang telah oleh IPDN berdasarkan SK Menpan RB.
“Kami punya data telah terjadi manipulasi dan pemalsuan dokumen OAP, ini menjadi contoh serius adanya masalah dalam seleksi penerimaan calon praja IPDN tahun 2021 untuk Papua Barat,” ujarnya beberapa waktu lalu di Manokwari.
Elton meminta adanya kebijakan penambahan kuota untuk Papua Barat dari 30 kuota yang disediakan oleh IPDN. Diakuinya sebanyak 13 calon praja IPDN asal Papua Barat gagal melanjutkan pendidikan. Dia berharap adanya dukungan kebijakan khusus yang diambil oleh gubernur dalam rangka menyelamatkan 13 calon praja IPDN asal Papua Barat.
“Forum sangat berharap adanya kebijakan penambahan kuota untuk Papua Barat,” terangnya.
Elias Hendrik Frasawi salah satu peserta praja IPDN juga menemui kejanggalan pada saat sesi tes kejiwaan dinyatakan sehat dan tidak mengulang. Namun justru gugur dalam proses pantuhir sementara 2 teman lainnya yang jatuh pada sesi tersebut lulus pada saat pantuhir.
“Saya merasa janggal karena saya tidak mengulang tapi saat pantuhir saya jatuh,” ucapnya.
Elias berharap agar ada kebijakan khusus penambahan kuota bagi 13 calon praja IPDN asal Papua Barat. Gubernur Papua Barat diharapkan dapat memperjuangkan nasib calon praja IPDN asal Papua Barat yang dinyatakan gugur dalam seleksi IPDN tahun 2021.
“Saya mewakili teman-teman saya hanya meminta dukungan agar kami 13 orang ini dapat diakomodir,” tandasnya.
Sebagai informasi sebanyak 13 calon praja IPDN asal Papua Barat yang gagal melanjutkan pendidikan di antaranya,
1. Elias Hendrik Frasawi asal Kaimana
2. Martha Yuliana Mamari asal Fakfak
3. Marcelino Sabir asal Kota Sorong
4. Daniel Davon Naa asal Maybrat
5. Hasan Sapua asal Raja Ampat
6. Gloria Anastasia Florence Airori asal Teluk Wondama
7. Habel Kamodi asal Teluk Wondama
8. Antonius Iba asal Pegunungan Arfak
9. Ester Hana Marani asal Manokwari Selatan
10. Januar Yonatan Woria asal Manokwari Selatan
11. Novanti N Mambrasar asal Tambrauw
12. Frans Rudolf Meder asal Sorong Selatan
13. Timotius A Fonataba asal Teluk Bintuni.(jp/sos)