MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Perindagkop) Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengurus izin produk mereka, Rabu(24/9/25).
Surat izin produk yang di urus seperti dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dinas Kesehatan (Depkes). Langkah ini penting untuk memperluas jangkauan pemasaran produk.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perindagkop Mansel, Albert Mokiri, SE, saat ditemui wartawan jagatpapua.com di kantor dinas perindakob, baru-baru ini. Ia mencontohkan produk abon ikan yang menjadi salah satu produk unggulan UMKM di wilayah tersebut.
“Kami punya UMKM, salah satunya seperti abon ikan, pemasarannya itu harus punya izin seperti dari MUI dan Depkes,” kata Mokiri. Ia menambahkan bahwa proses pengurusan izin tersebut sedang berjalan.
Selain itu, Mokiri juga mengungkapkan bahwa program revitalisasi pasar di Mansel sudah kembali berjalan, meskipun saat ini hanya sebatas pasar sore.
“Kegiatan pasar di sana sudah berjalan, walaupun tidak sampai (berjalan) seharian dan hanya pasar sore saja, tapi yang penting ada berjalan,” ungkapnya.
Mokiri menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan UMKM, namun terkendala masalah anggaran. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian khusus, terutama kepada pelaku UMKM orang asli Papua.
“Harapan kami ke depan untuk pemerintah supaya memperhatikan khusus untuk orang Papua, dengan adanya bantuan dan lain-lain, bisa meningkatkan UMKM yang ada di Manokwari Selatan ini,” tuturnya.
Bantuan yang diharapkan bisa berupa bahan baku, modal uang, atau peralatan yang lebih memadai.
“Mungkin berupa bahan atau uang dan bahan kontak itu salah satunya seperti pembuatan abon, mungkin kita kasih alat-alat yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Mungkin yang tadinya mereka pakai alat kapasitasnya kecil, kita bisa kasih yang agak mendingan untuk bisa digunakan lebih layak,” pungkasnya.(jp/fir)
