MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Papua Barat memperkuat pendataan terhadap pelaku Koperasi dan UMKM seluruh Papua Barat melalui pendataan lengkap.
Sekretaris DisKop UKM Papua Barat Gaudia Hae mengatakan, paska terpisahnya sejumlah Kabupaten di Provinsi Papua Barat Daya, pendataan ulang dilakukan untuk mengetahui pasti jumlah koperasi di seluruh Papua Barat.
“Secara organisasi sudah banyak koperasi yang tidak aktif ditambah dengan data sebelumnya masih mencakup 13 Kabupaten dan 1 Kota, sehingga diawal nanti sosialisasi tentang pentingnya koperasi sebagai sendi perekonomian akan diberikan kepada masyarakat,” Kata Gaudia.
Lebih lanjut, dirinya menyebutkan revitalisasi koperasi di tingkat Kampung/desa bisa menjadi sarana untuk mengurangi pengangguran dan angka kemiskinan di Papua Barat.
“Kita melakukan reorganisasi koperasi agar mampu mandiri dan mensejahterakan anggotanya, jika dijalankan dengan baik tentu bisa menjadi sumber pendapatan dan penghasilan bagi masyarakat luas terlebih khusus anggota koperasi itu sendiri,” lanjut dia.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Papua Barat Enos Aronggear, menurutnya dengan penguatan peran koperasi di tingkat bawah mampu menumbuhkan perekonomian dari tingkat terbawah yakni kampung hingga ke daerah.
“Penguatan diperlukan, agar koperasi bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, oleh karena itu dasar-dasar koperasi perlu dipahami oleh semua anggotanya,” singkat Enos. (jp*)