Dinas Kehutanan Papua Barat Tampilkan Hasil Produksi Tiga KTH Pada Expo KTNA Nasional 2025 Di Kutai Kartanegara Kaltim

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Dinas Kehutanan Papua Barat menampilkan hasil produksi tiga Kelompok Tani Hutan (KTH) binaannya di Expo Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional 2025 yang digelar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kepala Bidang Perlindungan dan Penyuluh Kehutanan (PPK) Dinas Kehutanan Papua Barat, Firaon Ullo,S.Hut., M.Sc mengatakan Expo KTNA yang digelar selama 4 hari terhitung mulai 19 hingga 22 September itu tentu menjadi ajang temu teknologi, inovasi, dan produk unggulan sektor pertanian, perikanan, Kehutanan serta ketahanan pangan.

“Expo KTNA ini berlangsung meriah dengan partisipasi berbagai dinas, pelaku usaha, dan kelompok tani dari berbagai daerah di Indonesia termasuk Dinas Kehutanan Papua Barat yang mana kita hadirkan perwakilan tiga KTH dengan hasil produksinya,”kata Firaon Ullo.
Tiga perwakilan KTH Binaan Dinas Kehutanan Papua Barat yang turut berpartisipasi dalam Expo KTNA itu adalah John Wompare dari KTH Sadar Sendiri Kabupaten Manokwari, Timotius Kamodi dari KTH Wamori Kabupaten Teluk Wondama dan Simon Indwek dari KTH Ninsimoi Kabupaten Pegunungan Arfak.

Tiga KTH ini menampilkan berbagai jenis hasil produksi seperti yang ditampilkan oleh KTH Manokwari berupa Minyak Kayu Gaharu terdiri dari minyak rambut , baby oil, dan minyak gosok.
Kemudian KTH Kabupaten Pegaf menampilkan hasil produksi Pajangan Kupu-kupu, dan KTH teluk Wondama menampilkan hasil produksi minyak Gosok daun gatal, Teh Nipah dan Gula Nipah, dengan harga yang bervariasi.

Sementara itu, Kepala Seksi Penyuluhan, Indira Nagara,S.Hut menambahkan, melalui Expo KTNA diharapkan agar KTH-KTH Binaan Dishut Papua Barat ini dapat meningkatkan produksi, pendapatan ekonomi masyarakat, tetapi juga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat.

Sebelumnya kata Indira, telah dilaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyuluh Kehutanan di Balai Diklat Kehutanan Makassar Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) selama 4 hari terhitung mulai tanggal 1-4 September 2025.
“Mereka dilatih sebagai pendamping Penyuluh Kehutanan, dalam pelatihan itu mereka diberi materi sekaligus praktek,”kata Indira Nagara.(jp/ctr)