Dimulai Dari STIH Manokwari, Filep Wamafma Sebut ‘AI Ready ASEAN’ Akan Menyasar Hingga Ke SMA

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com–Ketua STIH Manokwari, Dr. Filep Wamafma, SH.,M.hum mengatakan pihaknya sangat mendukung peningkatan Mutu Pendidikan di Papua Barat melalui AI Ready ASEAN.
Pendidikan saat ini dimanjakan dengan teknologi, termasuk dalam sistim tata cara pembelajaran. Sehingga kedepan masyarakat dituntut untuk mampu berinovasi menggunakan teknologi yang ada.
“Kita melihat bahwa, di Papua, rata-rata orang melihat sesuatu yang baru itu tanpa perlu tahu bagaimana caranya, manfaatnya apa, dan dampak atau resikonya apa,” kata Filep Wamafma.
Semuanya masih awam dalam hal ini, sehingga terkadang bisa menjadi manfaat secara positif tetapi juga berdampak negatif bagi masyarakat itu sendiri.
STIH Manokwari berharap dan berkeinginan tinggi untuk memajukan mutu Pendidikan di daerah ini, minimal dengan pendekatan dan pembelajaran menggunakan teknologi AI.
Namun dengan catatan bahwa sebelum menggunakan metode pembelajaran, ia berharap Mahasiswa dan Dosen STIH Manokwari lebih dulu memahami tentang kebenaran yang dipaparkan oleh Yayasan Kaizen Collaborative Impact tentang Program AI Ready ASEAN.
“Jadi sebelum belajar menggunakan AI saya berharap bahwa Mahasiswa dan Dosen diberi pemahaman terlebih dahulu, bagaimana meyakinkan bahwa ketika menggunakan pembelajaran AI itu bisa mendapatkan data yang valid untuk mendukung proses pembelajaran yang benar,” kata Filep Wamafma.
Selain itu, STIH Manokwari juga memiliki tugas pengabdian kepada masyarakat, sehingga ia berharap kerjasama ini juga berdampak bagi dunia sosial pada umumnya, salah satunya adalah dunia ekonomi kreatif UKM.
“Kita sudah mengatur jadwal juga dengan mereka, kemarin kita berdiskusi agar bagaimana program ini akan berdampak pada ekonomi masyarakat melalui UKM-UKM yang ada,” imbuhnya.
STIH hadir sebagai wadah untuk mencoba memfasilitasi agar UKM-UKM di Papua Barat ini bisa menggunakan program AI yang tentunya dapat bermanfaat bagi usaha mereka.
“Intinya adalah bahwa Papua yang jauh di ujung timur ini tidak boleh kalah dengan perkembangan. Teknologi dan pendidikan saat ini adalah pendidikan yang harus bisa menyesuaikan dengan zaman. Sekarang kita harus berinovasi dengan teknologi yang ada untuk mencapai tujuan ilmu pengetahuan,”ungkap FIlep Wamafma.
Melalui kerja sama tersebut, Filep Wamafma berkomitmen terus memberikan pahaman kepada mahasiswa juga para siswa siswi SMA dengan pengetahuan teknologi yang positif .
“Supaya mereka bisa mengelola kemampuan mereka dengan memanfaatkan fasilitas teknologi yang memadai hari ini dengan support dari kita sehingga bisa mengedukasi dan saya yakin Papua tidak dipandang lagi sebagai daerah yang rawan konflik, dan daerah yang tertinggal,”tuturnya.
Melalui teknologi AI, tentunya ia berharap Papua Barat akan mampu bersaing dengan generasi di luar Papua.(jp/ask).