MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Wakil Ketua II DPRD Manokwari, Norman Tambunan menyoroti pasar Borobudur di Kelurahan Pardani, Distrik Manokwari Barat, yang mubazir dan hingga sekarang tidak ada pemanfaatannya bagi aktivitas perdagangan.
“Pasar yang dibangun ini dibiarkan dan terlantar tidak berguna. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ujar politisi asal Partai Golkar, saat ditemui belum lama ini.
Dia mengatakan sesuai informasi lokasi itu dalam sengketa, sehingga kondisi ini tentu dianggapnya akibat perencanaan sebelumnya yang gagal dan dilakukan dengan tidak cermat.
“Seharusnya sebelum dibangun dipastikan dari awal status tanahnya, agar tidak lagi ada masalah setelah dibangun seperti sekarang ini,” ucapnya.
Dia meminta pemerintah dapat tegas agar pasar tersebut segera difungsikan, sehingga para pedagang dapat dipindahkan ke dalam pasar dan tidak ada lagi yang berjualan dipinggiran jalan.
Selain itu, dia juga menyoroti kondisi pasar yang masih kurang fasilitas penunjangnya, seperti toilet dan parkiran.
“Saya liat pekerjaannya tidak rapi, masih ada tegel yang pecah, plesterannya juga tidak rapi, padahal anggarannya besar. Toiletnya juga harus ada, tolong dimasukan anggaran tahun ini agar bisa dibangun. Masa mau ke toilet harus pake di kantor lurah,” ujarnya.
“Sebenarnya perencanaan dari OPD nya bagaimana, termasuk arus lalu lintas masuk dan keluar pasar. Yang penting juga pendataan pedagang dapat diatur secara baik, terutama pedagang lama,” tambahnya.
Untuk diketahui pasar yang dibangun dari DAK sebesar Rp2 milyar ini diharapkan mampu menjadi solusi agar tidak ada pedagang yang berjualan ditrotoar.(tik)