MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Bupati Manokwari Hermus Indou SIP.,MH memaparkan sejumlah persoalan daerah yang masuk dalam urgensi pembangunan Manokwari dihadapan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (purn) Drs Paulus Waterpauw M.Si.
“Sebagai kawasan kumuh juga menyimpan banyak masalah termasuk konsumsi minuman keras (miras), pecandu Aibon juga narkoba,”ungkap Bupati Hermus dalam Kunjungan Kerja, Pj Gubernur Papua Barat, Senin (11/7/2022).
Bahkan lanjut Bupati karena kawasan pemukiman kumuh tersebut letaknya ditengah kota sehingga meskipun dibangun fasilitas yang bagus bisa dirusak dengan gampang dan dihancurkan atau dibakar.
Sehingga ke depan memang Pemerintah Kabupaten Manokwari akan menerapkan kebijakan untuk pengembangan kawasan transmigrasi lokal untuk beberapa pemukiman strategis di wilayah kota.
Tentu kata Bupati, sangat berharap dalam membahas permukiman kumuh dimaksud kemudian akan direlokasi keluar dari kota dan kita punya kesempatan yang cukup besar untuk bisa menata Kabupaten Manokwari untuk jauh lebih produktif.
Selain itu, masalah kemiskinan yang masih cukup tinggi yaitu sekitar 21% sehingga lewat penataan kawasan kumuh diharapkan akan menurunkan angka kemiskinan di Manokwari.
Kemudian lebih lanjut Hermus masalah RT RW yang belum mendukung pembangunan Manokwari secara kompetitif dan memiliki fungsi-fungsi ekonomi yang produktif.
Sesuai Visi pembangunan Kabupaten Manokwari adalah untuk 5 tahun namun karena aturan pihaknya hanya bisa melaksanakan program pembangunan untuk 3,5 tahun.
Yang didalamnya terkandung Manokwari menjadi pusat peradaban di tanah Papua dan ibukota provinsi Papua Barat dan religius berbudaya Mandiri dan sejahtera dengan 9 misi yang kita tetapkan.
“Dan moto adalah Manokwari untuk semua dan semua untuk manokwari, ini adalah kondisi eksisting infrastruktur di Kabupaten Manokwari yang hari ini dihadapi,”ujarnya
Pengembangan kota Manokwari untuk 25 tahun ke depan yang mengandung pembangunan kawasan religi Pulau Mansinam
“Ini pengembangan kawasan kemudian kita juga akan menata kawasan hutan wisata Gunung meja , menjadikannya sebagai sebuah destinasi sendiri. Dan ke depan bisa dikelola lebih baik lagi,”harap Orang nomor 1 Manokwari ini.
Ia juga mengatakan, juga resiko kecelakaan yang cukup tinggi di sejumlah ruas jalan, sehingga peningkatan dan pelebaran sejumlah ruas jalan akan menjadi perhatian perioritas pemerintah yang tentu membutuhkan peran serta pemerintah provinsi Papua Barat.(jp/alb)