Pendidikan & KesehatanProvinsi Papua Barat

BKKBN Teken MOU Percepatan Penanganan Stunting Melalui Bingkai Cinta

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Eliminasi stunting masih menjadi prioritas utama pemerintah sekalipun di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Stunting dinilai berbahaya bagi masa depan Indonesia 10 – 50 tahun ke depan. Hal ini menjadi keseriusan pemerintah pusat untuk terus mendorong percepatan eliminasi stunting di setiap daerah.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Papua Barat melakukan terobosan dengan meneken kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Manokwari terkait percepatan penurunan stunting melalui program Bingkai Cinta.

Kepala BKKBN Perwakilan Papua Barat, Philmona Maria Yarollo mengatakan kerjasama yang dilakukan antara BKKBN Perwakilan Papua Barat dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Manokwari bertujuan untuk mendorong percepatan penurunan stunting di Papua Barat. Manokwari dipilih sebagai contoh pertama di Papua Barat dalam upaya besar pemerintah menurunkan stunting.

“Kerjasama ini penting karena penanganan stunting tidak hanya tugas BKKBN tetapi seluruh instansi teknis yang ada di Papua Barat,” ujarnya kepada JAGATPAPUA, di Manokwari, Rabu, 22/9/2021.

Philmona menerangkan program Bingkai Cinta dilaksanakan dalam bentuk bimbingan konseling pra nikah bagi calon pengantin. Hal ini bertujuan agar mempersiapkan pasangan suami istri sebelum memasuki kehidupan rumah tangga.

“Bimbingan konseling dilakukan agar setiap pasangan baik suami maupun istri memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik dan membesarkan keluarga dan anak-anak yang dikaruniakan dalam keluarga tersebut,” paparnya.

Ia menambahkan program bingkai cinta dengan pendekatan bimbingan konseling bagi pasangan sebelum menikah sangatlah penting. Hal ini juga sesuai dengan visi besar yang diusung dalam Bingkai Cinta yakni Bimbingan Perkawinan (Bingkai) Cinta yang merupakan singkatan dari, Calon pengantin paham stunting, Intervensi program, Narasikan informasi melalui media, Tingkatkan dukungan mitra kerja, Advokasi dan KIE program Bangga Kencana di bumi Kasuari.

“Cinta sebagai dasar hidup membangun rumah tangga harus dapat menciptakan generasi yang sehat, unggul dan bebas dari stunting,” jelas Philmona.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Manokwari, Maria Magdalena Rumere mendukung kerjasama yang dilakukan antara pihaknya bersama BKKBN. Diakuinya kerjasama ini sangatlah penting dalam mendorong percepatan penurunan stunting hingga 14% di tahun 2024 mendatang.

“Kerjasama ini penting karena Manokwari memiliki kasus kekerasan terhadap perempuan dan di dalam rumah tangga sangat tinggi,” pungkasnya.

Pihaknya berharap dukungan dan kerjasama antara BKKBN Perwakilan Papua Barat bersama instansi teknis di Manokwari dapat menekan potensi terjadinya kekerasan kepada perempuan dan anak dalam keluarga sehingga terciptalah keluarga yang harmonis agar mampu melahirkan generasi yang berkualitas dan sehat terhindar dari stunting. (jp/joy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta