MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs Paulus Waterpauw, M.Si menerima kunjungan Executive General Manager Pertamina Regional Maluku Papua beserta jajaran.
Executive General Manager Pertamina Regional Papua Maluku, I ketut Permadi menyampaikan tupoksi pelayanan kebutuhan energi masyarakat di Papua Barat. Selain itu membahas upaya memastikan BBM subsidi tepat sasaran.
Diuraikan Permadi, secara nasional registrasi pengguna BBM subsidi melalui website My Pertamina. Dipaparkan penggunaan solar dan pertalite akan didata serta mendapat QR Kode, menjadi dasar pembelian di SPBU.
Tujuannya tidak ada pembelian secara berulang-ulang dan meminimalisir antrian di SPBU setempat.
“Subsidi tepat My Pertamina.id. ini yang sementara kita sosialisasi dan pararel registrasi, di Papua sudah laksanakan dari Organda dan kami bantu registrasi. mudah-mudahan antrian di SPBU bisa kita kurangi karena pembelinya tidak berulang” Jelas Executive General Manager Pertamina Regional Papua Maluku.
“Kami mohon support dari Bapak Gubernur bisa lakukan di Papua Barat, pertama di Kabupaten Sorong. Program registrasi subsidi tepat itu SPBU besar, untuk Papua barat sebanyak 30,” Tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Pj. Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw,M.Si mengungkapkan masalah antrian BBM telah menjadi pemandangan sejak lama sehingga perlu mencari solusi.
Selanjutnya berkaitan rute distribusi BBM yang berawal dari terminal Wayame (Ambon) menuju ke Biak dan diteruskan ke beberapa daerah di Papua Barat.
Menurut Pj Gubernur jalur distribusi yang terbilang panjang tentu mempengaruhi pasokan di daerah sehingga ke depan akan menjalin koordinasi pihak terkait tentang hal dimaksud.
Seperti halnya Kota Sorong yang sejak dahulu dikenal dengan sebutan Kota Minyak perlahan mulai redup.
“Saya lewat jalan, pertama karena ini yang kita lewati setiap hari, apa kata dunia, didepan mata itu. Kita cari solusi kalau memang mau Sorong yang dibesarkan, mari kita bicara. Sorong kota minyak yang dikenal dari zaman Belanda,” Jelas Pj Gubernur Waterpauw.
Terkait usulan pihak Pertamina tentang registrasi website My.Pertamina akan dimatangkan melalui rapat bersama.
Pasalnya diakui Pj Gubernur kondisi Papua Barat berbeda dengan daerah lain sehingga kebutuhan BBM sangat menjadi perhatian.
“Sistim yang mau dibangun menurut saya, kita hitung baik karena dinamika pembangunan masyarakat daerah Papua Barat tinggi. Saran saya pertimbangkan dulu karena Papua tidak sama dengan daerah lain,” Ucap Pj Gubernur menanggapi penjelasan pihak Pertamina.
“Kalau mengenai kemaslahatan masyarakat saya biasanya tembusannya keatas,” Terangnya.
Pj Gubernur juga akan mengadakan pembahasan internal dengan OPD terkait dan diteruskan dalam agenda rapat besar melibatkan Pertamina dan Forkopimda. Kabarnya regulasi penanganan penggunaan BBM subsidi Pertalite dan Solar akan digodok agar tepat sasaran.
“Kita harus siap peraturan, semacam Pergub untuk melarang, kalau ekonomi Ya keekonomian kalau industri tidak boleh.
Makanya kita operasi sama-sama, kalau seperti itu kita bikin aturannya, kita tindak tegas,” Tegasnya.
Bertemu Pertamina, Pj Waterpauw Sentil Antrian Panjang BBM Dan Tambahan Pasoka
“Solusi kita cari dan operasional kita tertibkan. Minggu depan mungkin kita kondisikan, apa yang dari Pertamina dan apa dari kita. Rapat juga antara perjalanan BBM, jika ada solusi untuk permuda dan pasokan bisa tambah,” Tandasnya.
Turut hadir Manager Legal Regional Papua Maluku, Aditya P Manjorang, Manager Comrel Regional Papua Maluku, Eddy Mangun, Sales Area Manager Papua/PB, Alam Kanda, Fuel Terminal Manager Manokwari, James W Muabuay, dan Sales Branch Manager Rayon II Papua Barat, Muh. Bisma Abdilah.
Pj. Gubernur Papua Barat didampingi Asisten III Setda Papua Barat, Kepala Bappeda, Kadis Koperasi dan UKM, Kadis Kominfo Perstatik, Kepala BRIDA, Kadis ESDM, dan Kepala Biro Perekonomian Setda Papua Barat.(jp/yon)