Oleh : Petrus Faidiban
JAGATPAPUA.com – Billy Mambrasar, seorang dari keluarga sangat sederhana di Saireri, Papua, yang kini menjabat sebagai staf khusus Presiden sudah kerap berhadapan dengan fitnah dan teror. Sebagai seorang anak Papua yang pernah diberikan pendampingan pengembangan diri oleh beliau (Panggilan Akrabnya: Kaka Billy), saya paham betul, bahwa Kaka Billy memiliki mental yang kuat.
Fitnahan dan hoax tersebut justru membuat Billy Mambrasar terus memberikan karya yang bermanfaat buat masyarakat Papua dan Indonesia secara keseluruhan. Mental kuatnya itu ditunjukkan di salah satu wawancara media Nasional, dimana Kak Billy berkata dengan penuh ketulusan: “Saya sudah ser*ing menghadapi hinaan sejak saya kecil dan harus berjualan kue di Kampung saya. Fitnahan dan Hinaan saya saat ini, akan saya anggap sebagai ujian ketahanan Iman saya Kepada Tuhan”.
Sebagai Staf Khusus Presiden Indonesia, yang juga anak muda Papua yang berprestasi, Billy Mambrasar telah menciptakan image dan contoh yang baik, untuk kami anak-anak Papua lain, agar terus berkarya.
Saya mengenal betul, apa yang Kaka Billy telah lakukan sebagai pendidik dan pelatih kewirausahaan, sejak tahun 2009, saat-saat Kak Billy telah menyelesaikan pendidikannya di ITB Bandung. Kak Billy kemudian mendirikan Yayasan Kitong Bisa, dan melanjutkan program penyiapan generasi Muda Papua untuk menjadi pengusaha handal masa depan.
Sejak saat itu, telah lebih dari 1,000 anak Papua dididik dan dilatih oleh beliau. Banyak yang saat ini telah bersekolah di dalam negeri, di luar negeri, ataupun bekerja. Tidak sedikit pula yang memutuskan menjadi pebisnis. Sebagian besar dari mereka, adalah anak-anak Papua dari kalangan tidak Mampu, seperti layaknya latar belakang Kaka Billy sendiri.
Atas kerja keras Kak Billy tersebut, Majelis Rakyat Papua (MRP) dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh salah satu anggotanya : Tonny Wanggai, menilai Kaka Billy merupakan sosok representasi Papua yang memberikan banyak inspirasi bagi anak muda Papua. Keberadaannya untuk membangun Indonesia melalui Papua sudah terlihat sebelum Billy Mambrasar menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo.
Saya sedih membaca pemberitaan beberapa media, seperti media online Cyberthreat.id memposting berita berjudul, “Jejak Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar di Silicon Valley ala Indonesia” (3/6/20) lalu.
Salah satu cerita yang direkayasa dalam pemberitaan tersebut, yang membuat saya yang begitu mengenal Kaka Billy untuk tidak akan pernah mempercayainya, adalah cerita tentang kejanggalan seseorang yang bernama Ravio Patra, yang penangkapannya dikait-kaitkan dengan Kaka Billy.
Kaka Billy adalah seseorang yang berhati sangat lembut, dan penuh empati, saya sangat mengenal beliau. Saya bisa yakinkan bahwa tulisan tersebut tentu dimaksudkan untuk menggiring opini publik yang membaca.
Yang paling membuat saya semakin menggelengkan kepala tidak mempercayai kebohongan berita tersebut, adalah adanya tuduhan bahwa Kaka Billy Mambrasar meretas akun Whatsapp milik Ravio Patra yang tidak terbukti kebenarannya. Hal itu sama sekali tidak benar.
Kaka Billy Mambrasar telah menyampaikan, bahwa dirinya tidak mengenal Ravio Patra, dan tidak terhubung dengan individu tersebut di sosial media manapun, seperti yang diberitakan banyak media, serta tidak pernah menerima SMS dari Ravio Patra pada tanggal 21 April 2020, seperti yang diberitakan.
Ini dibuktikan dari data rekaman SMS Kak Billy Mambrasar yang dicetak langsung dari operator nomornya, yang menunjukkan bahwa tidak ada sms yang masuk dari Ravio, atau dari nomor yang mengatas namakan Ravio, pada hari dan tanggal yang disebut-sebut media tersebut.
Berita Kebohongan Kedua, adalah dikait-kaitkannya Kaka Billy Mambrasar dengan BIN. Bahwa saya dapat memastikan, Kaka Billy sendiri murni adalah seorang pendidik, berasal dari masyarakat biasa, dan tidak memiliki hubungan apapun dalam pekerjaan Pendidikan dan pengembangan anak muda, dengan Lembaga negara tersebut.
Orang tua Kaka Billy juga bukan pejabat, atau orang yang memiliki kaitan dengan kekuasaan. Orang tua Kaka Billy Mambrasar, yang telah tinggal di Serui, Papua, sejak dulu, hanyalah penjual kue dan guru honor, sehingga kalau dikatakan kaka Billy, atau keluarganya memiliki hubungan dengan kekuasaan, hal tersebut merupakan sebuah fitnah.
Berita ketiga yang membuat saya terenyuh, adalah cerita bahwa Kak Billy secara tidak formal, melakukan lobi untuk memperoleh pencairan dana sebesar 1.44 Milyar kepada Koperasi yang dimiliki oleh Kak Billy, untuk kepentingan dirinya sendiri.
Saya dapat memastikan, bahwa Kak Blly tidak memiliki satupun koperasi, karena saya, dan kami rekan-rekan sesame anak muda Papua, sudah bertanya sendiri langsung kepada beliau, dan mengecek langsung di lapangan, dan hal itu tidak benar. Apabila ingin dibuktikan kebenarannya, dapat di cek database dari Kemenkumham dan Kemenkop UKM, tidak ada satupun Koperasi yang terdaftar, atas nama Kaka Billy Mambrasar.
Cerita sebenarnya, adalah bahwa Kaka Billy mencoba meminta bantuan kepada Kementerian Koperasi dan UKM untuk memberikan bantuan kepada anak-anak Muda Papua yang membutuhkan permodalan untuk usaha mereka, karena rasa simpati kaka Billy ingin membantu mereka. Kak Billy begitu mencintai anak-anak Papua, dan menginginkan mereka untuk maju dan sejahtera.
Bahwa mekanismenya sebagai berikut: apabila permodalan itu disepakati oleh Kementerian untuk membantu para pemuda dan pemudi Papua, maka dananya akan langsung mengalir dari Kementerian ke rekening para pengusaha muda Papua tersebut, apabila mereka telah memenuhi syarat. Itu semua hak perogratif Kemenkop UKM, dan tidak ada aliran dana yang akan dicairkan ke rekening Kaka Billy untuk kepentingan pribadinya.
Saya sedih, melihat fitnahan yang disampaikan tersebut, karena kitong sebagai sesama anak Papua harusnya merasa simpati, kepada usaha yang kaka Billy lakukan untuk membantu anak-anak Milenial Papua mengembangkan usahanya. Kitong sudah melakukan apa? Kalau belum melakukan apa-apa seperti yang beliau lakukan, kenapa kitong harus begitu tega melakukan fitnahan itu?
Maka dengan penjelasan saya diatas ini, bisa saya pastikan bahwa berita yang sebelumnya telah diposting di laman Facebook, yang ditulis oleh media online tersebut, dan di bagikan oleh beberapa oknum adalah Tidak Benar, hoax dan fitnah.
Yang saya sesalkan juga adalah bahwa yang menyebar cerita tersebut adalah kitong pu anak-anak Papua sendiri, saya menangis sedih. Napi Billy adalah putra asli Papua yang mencoba berkarya untuk Tanah Papua, mari kita dukung dia.
Saya begitu mengenal kaka napi Mambrasar ini, sebagai seseorang yang memiliki kejujuran dan kerendahan hati. Beliau didik oleh Ayahnya, Isaskar Mambrasar, seorang guru seumur hidup yang juga adalah penginjil untuk menjadi seorang Kristen yang kuat, yang takut akan TUHAN. Itu semua dibuktikan dengan kinerjanya bahkan sebelum dia menjadi Stafsus Presiden, dan kejujurannya yang membuat dia kemudian terpilh membantu Pak Jokowi.
Mari kitong anak-anak Papua, belajar untuk saling mendukung ketika ada yang maju. Kitong jangan seperti filosofi Kepiting, yang selalu menarik rekannya kebawah, ketika rekannya telah naik keatas. Sekarang giliran Kaka Billy yang ada di puncak, besok giliran kitong. Dunia terus berputar, dan mari kitong selalu saling dukung.
Buat Napi Billy Mambrasar, saya Cuma mau bilang, bahwa fitnahan akan terus datang silih berganti, akan tetapi saya meminta napi ko untuk tenang saja, dan tetap membalas mereka dengan kerja maksimal dan berkarya tulus dari hati. Keep Strong and Humble, sa pu kaka Napi!!.(***)
Penulis : Profesional Muda Papua