RANSIKI, JAGATPAPUA.com — Guna membenahi pelayanan, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) dr Iwan Butarbutar melanjukan safari-nya dalam menyambangi setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Mansel.
Kali ini, dr Iwan menyambangi Puskesmas Pembantu (Pustu) Yamboi, Distrik Ransiki, Jumat (26/1/2024).
Kepala Suku Hatam Bernard Mandacan yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, kehadiran Pustu Yamboi sudah menjawab kerinduhan masyarakat akan hadirya fasilitas kesehatan di Yamboi.
“Duluh itu kalau ada emergency dan tidak cepat ditangani bisa meninggal. Jadi dengan adanya Pustu ini, pada dasarnya sudah menjawab kerinduan masyarakat,” tuturnya.
Namun dikatakan Bernard, hingga saat ini pelayanan kesehatan di Pustu Yamboi tidak berjalan maksimal.
“Staf ada pagi, tapi siang sudah tidak ada. Tentu ini pasti dari mereka juga ada alasan, misalnya tidak ada rumah dinas untuk mereka tinggal. Kemudian saya minta agar masyarakat juga bisa menjaga dan memastikan keamanan bagi setiap tenaga kesehatan yang datang mengabdi melayani masyarakat di sini,” ujarnya.
Sementara itu, Kadinskes Mansel dr Iwan Butarbutar tampak kecewa dengan berbagai laporan terkait kurang maksimalnya pelayanan kesehatan di Pustu Yamboi.
“Pertama saya dapat permintaan untuk mengganti Kepala Pustu. Permintaan tersebut tidak langsung saya putuskan, dan saya meminta Kepala Seksi Rujukan Pak Yusuf Indou untuk melihat kondisi Pustu Yamboi tersebut. Pak Yusuf langsung datang lihat, dan langsung kirim foto terkait kondisi Pustu yang sudah ditutupi dengan rumput. Pak Yusuf sudah ditunjuk untuk membenahi Pustu ini,” tuturnya.
Dari pertemuan tersebut, persoalan yang harus dihadapi dalam membenahi Pustu Yamboi saat ini, mayoritas tenaga kesehatan enggan tinggal menetap di Kampung Yamboi, dengan alasan keluarga. Hal ini kemudian yang dikatakan dr Iwan merupakan hal yang harus dicarikan solusi.
“Karena dari tokoh masyarakat sudah siapkan dua rumah untuk mereka tinggal. Saya minta agar dalam seminggu kedepan, Pak Yusuf Indou coba data siapa saja yang mau tinggal. Kalau misalnya tidak ada yang mau, itu artinya nanti kita sampaikan ke Pak Bupati untuk buat SK. Kalau SK sudah ada, mau tidak mau harus menetap tinggal di Yamboi,” ujarnya.
dr Iwan kemudian mengimbau setiap tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
“Karena sebagai tenaga kesehatan, kita sudah disumpah untuk melayani. Untuk setiap permintaan dari sejumlah tokoh kita akan berusaha penuhi. Untuk kendaraam operasional kita sudah bayar lunas, Februari ini sudah ada di Yamboi, tinggal sopir. Untuk adik-adikku tenaga medis, bekerjalah dengan hati dalam melayani masyarakat. Harus dekat dengan masyarakat, agar mereka bisa percaya dengan pelayanan kesehatan yang kita berikan. Tenaga kesehatan ini merupakan tugas mulia, dan kita sudah disumpah untuk melayani,” tukasnya.(jp)