MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua Barat, memperketat pengawasan di 9 kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati dimasa Pandemi Covid-19.
Anggota Bawaslu Papua Barat Divisi Hukum, Data dan Informasi, Muhammad Nazil Hilmi, mengatakan protokol kesehatan menjadi salah satu obyek wajib dalam pengawasan Pilkada 2020.
“Seluruh pengawas baik tingkat distrik, kelurahan maupun pengawas TPS, harus cermat dalam mengawasi penerapan Protokol Kesehatan, karena keselamatan masyarakat adalah hal utama,” kata di Manokwari, Senin, (23/11/2020).
Ia mengatakan KPU maupun Bawaslu, harus dapat memastikan TPS aman dari penularan Covid-19, agar pemilih tidak ragu untuk datang ke TPS, untuk menggunakan hak suarannya.
“Pilkada di tengah pandemi, namun kita dituntut untuk mengoptimalkan partisipasi pemilih, sehingga protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan pada proses pencoblosan dan penghitungan suara,” ucapnya.
Selain itu, dia juga mengatakan Bawaslu mempunyai tim pengawas TPS, pengawas kelurahan dan kecamatan, dan jika diantara mereka ada yang terkonfirmasi positif, maka akan diganti.
“Ada sekitar 8000 Panwas kecamatan dan sekarang mereka sedang rekrut pengawas TPS, dan perekrutannya disiapkan satu calon pengganti,” ucapnya.
“Dari sembilan, Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kaimana, Fakfak, Raja Ampat dan Sorong Selatan, ada 1.879 TPS yang disiapkan dan setiap TPS nanti akan disiapkan satu pengawas,” tukasnya.
Ditambahkan untuk pengawas, sebelum melaksanakan tugas pada pemungutan suara 9 Desember mendatang wajib menjalani rapid test dan alat rapid sudah distribusikan ke seluruh daerah.(jp/me)
