MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih terus mewabah di Seluruh dunia tentu akan berdampak terhadap pendistribusian bahan pangan ke Daerah. Hal ini menjadi tantangan terbesar bagi daerah yang tidak memiliki sentra penghasil bahan pangan termasuk Papua Barat.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultural dan Perkebunan Provinsi Papua Barat Yacob S Fonataba mengatakan, berdasarkan instruksi Presiden bahwa pemerintah daerah harus waspada, mengantisipasi peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Dunia tentang krisis pangan.
“Dan Gubernur sudah mengambil langkah dan kebijakan operasional untuk bagaimana pengembangan lahan pangan secara umum. Pangan lokal ditambah dengan komoditi padi sehingga selalu tersedia bahan pangan di wilayah Provinsi Papua Barat,”ungkap Fonataba Selasa (27/1/2021).
Ia mengatakan, tahun ini pihaknya melanjutkan program kerja sesuai dengan renstra( Rencana kerja Startegi ) yang merupakan penjabaran dari renja ( rencana Kerja) tahunan. Renja untuk tahun ini seperti peningkatan mutu dan kualitas tanaman pangan baik Holtikultura maupun perkebunan.
“Berdasarkan kajian kita dengan melihat kondisi kebutuhan masyarakat lebih khusus untuk bidang ekonomi, maka kita ikut mendukung ketersediaan bahan pangan segar yang sudah ada di dalam Renstra kita untuk pengembangan bahan pangan lokal seperti ubi kayu, ubi jalar, keladi, sagu, kemudian tanaman sayuran dan buah-buahan, semua itu tetap dikembangkan,”beber Yacob
Selain pengembangan pangan lokal di 12 Kabupaten dan 1 Kota, pengembangan komoditi Padi juga dilakukan pada beberapa daerah yang berada di Provinsi Papua barat seperti Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Fakfak, dan Kaimana.
“Belum lama ini Gubernur memberikan bantuan pupuk mutiara sebanyak 10 ton untuk masyarakat petani di Kabupaten Sorong dengan luas lahan 150 Hektar,”ujarnya
Tentunya kegiatan tersebut dilakukan untuk pengembangan komoditi lokal tahun ini juga berlanjut untuk pengembangan pangan lokal, termasuk pengembangan komoditi padi pada daerah yang sudah memiliki sawah, maupun lahan kering untuk menanam padi.
“Bukan hanya pemanfaatan lahan tidur saja tetapi juga untuk menjaga semua itu kita sudah bekerjasama dengan BPN ATR untuk menjaga lahan-lahan pertanian yang telah di bakukan sebagai lahan pertanian berkelanjutan mulai dari lahan yang belum di manfaatkan secara baik dan optimal oleh masyarakat,”tukasnya.
Dengan bantuan yang telah diserahkan, Yacob berharap Dinas Pertanian Kabupaten tingkat Kabupaten/Kota dan Dinas terkait untuk melakukan membinaan kepada masyrakat Tani sehingga dapat memanfaatkan lahan-lahan tersebut.
“Yang sekiranya dapat mensuplay bahan makanan untuk di konsumsi terutama didalam rumah tangga,”harap Yacob.(JP/alb)