MANOKWARI,JAGATPAPUA.COM– Dalam rangka menjaga kemanan, dan stabilitas kelistrikan di Manokwari secara khusus untuk kesuksesan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 april 2019, PT.PLN (Persero) Wilayah Manokwari, menyiagakan sebanyak 36 Personel untuk mengantisipasi kendala system kelistrikan.
“ Kami sudah gelar pasukan untuk pengamanan UNBK pada dua minggu lalu, dan kemarin hari selasa kami gelar pasukan kedua, untuk pengamanan kelistrikan pada Pemilu 17 April nanti,”kata General Manager PLN Area Manokwari, Sulisiyono Rabu (3/4/2019) dikantornya.
Menurutnya, 36 personel tersebut di bagi dalam 6 vendor (Tim) dengan lokasi pengamanan di dalam Kota Manokwari hingga ke Wilayah Dataran Prafi dan Distrik Masni. Tugas mereka adalah menebang pohon yang mengganggu kabel dan tiang listrik, memasang pengaman listrik dan beberapa tugas terkait lainnya.
Hal ini harus dilakukan karena Pemilu sangat penting apalagi pada saat penghitungan suara. Semua itu berhubungan dengan data dan memerlukan listrik.
Sulisiyono mengimbau kepada para personel untuk menyelaraskan hati dan pikiran senantiasa fokus dalam segala tindakan dengan memastikan bahwa seluruh system kelistrikan di Manokwari aman selama proses menju Pemilu hingga pelaksanaan.
“ Pada gelar pasukan sudah kami ceklis semua kebutuhan dan keperluan yang harus dilengkapi oleh setiap Tim. Dan semua sudah kami cek, aman . Peralatan yang belum tersedia atau masih kurang segera dilengkapi,”ujarnya
Dia menuturkan, selain manokwari, tim pengamanan Pemilu ini disiagakan juga di kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan, dan Teluk Bintuni.
“ Untuk Papua Barat, saya membawahi 5 kabupaten, sedangkan Papua saya membawahi Kabupaten Nabire, Dogoyai, Deiyai, Enarotali, dan Intan Jaya” beber Sulisiyono
Dia berharap, selama proses Pemilu berlangsung Kelistrikan di Wilayah PB tetap aman. Tentunya juga tidak terlepas dari kerja sama yang baik dari masyarakat, terutama Warga Masyarakat yang pohon peliharaannya berada tepat dengan tiang listrik atau menyentuh kabel listrik.
“ Ya bisa direlakan untuk ditebang, dengan permintaan ganti rugi yang wajar. Sehingga kamipun tidak kesulitan, karena jujur kami mengerti dan namanya pohon peliharaan warga yang sudah menghasilkan, kami tetap mengganti rugi, tetapi saya harap permintaan masyarakat yang sewajarnya saja karena yang kami lakukan adalah untuk kepentingan bersama,”Harap Sulisiyono.(me)