5.7 C
Munich
Minggu, Desember 22, 2024

Akses Transportasi Sulit, Susan Ahoren Melahirkan 5 Anaknya Sendiri Tanpa Bantuan Medis

Must read

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Susan Ahoren, adalah seorang ibu rumah tangga, yang kesehariannya berprofesi sebagai seorang petani. Susan menikah dengan Mesias Ahoren, dan tinggal di Kampung Persiapan Gunggra Distrik Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat.

Susan yang telah dikaruniai 5 orang anak, tiga putra dan dua putri tersebut, memiliki cerita sendiri selama persalinannya.

Dimana proses kelahiran lima anaknya ini dilakukan tanpa melalui bantuan medis. “Anak saya ada lima orang, yang masih hidup tiga orang. Dua anak saya meninggal tidak lama setelah lahir,” kisah Susan.

Pelayanan Kesehatan dari TIM PKBM Dinkes Papua Barat, bagi keluarga Susan Ahoren.

“Saya melahirkan sendiri, tidak pakai medis, tali pusarnya juga saya potong sendiri pakai silet,” terang Susan.

Bahkan, Susan mengaku, selama masa kehamilannya, dirinya tidak pernah memeriksakan kesehatan ke Pustu maupun Puskesmas, selayaknya ibu mengandung lainnya, karena keterbatasan transportasi, apalagi letak Pustu dan Puskesmas sangat jauh.

“Apalagi kami tidak tinggal menetap di satu kampung,” sebut Susan.

Susan mengatakan selain bertani, Ia dan Suaminya tidak memiliki pekerjaan lain. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sangat susah sekali.

“Kami hidup sebagai petani. Dan setiap kali ke kebun, kita harus jalan mendaki, karena berada di lereng gunung. Setiap kali pergi, saya harus menggendong anak saya yang paling kecil,” ungkap Susan.

“Di kebun, saya tanam daun bawang, dan sayuran juga ubi. Kami makan dari hasil kebun itu,”ujar Susan.

Soal kondisi jalan dan bantuan transportasi, Susan mengaku tidak hanya dia yang merasa kesulitan itu, tetapi hal ini juga dirasakan oleh masyarakat, Sururey dan Distrik lainnya di Kabupaten Pegunungan Arfak.

Susan berharap, khususnya kepada tenaga medis, agar sesering mungkin melakukan pelayanan kesehatan langsung ke masyarakat, karena jarak antar permukiman warga dengan Puskesmas sangat jauh.

Rumah milik keluarga Susan Ahoren yang berada di Kampung Persiapan Gunggra Distrik Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak.

Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan agar menyediakan mobil khusus untuk masyarakat yang tinggal jauh dari pusat Kota, agar dalam keadaan mendesak masyarakat dapat tertolong.

Menanggapi hal itu, Ketua Tim PKBM Dinkes Papua Barat, dr Agnes J Arobaya, mengatakan, ini adalah persoalan yang harus disikapi secara baik oleh pemerintah, terutama dinas terkait di daerah. Karena sangat berdampak buruk bagi keselamatan ibu dan bayi, baik sejak proses kehamilan hingga persalinan nanti.

Setiap ibu hamil diwajibkan untuk memeriksakan kesehatannya dan bayi yang dikandungnya kepada medis setiap bulan, agar ketika ibu tersebut melahirkan dapat selamat dan bayinya juga dapat tertolong.

“Dengan rutin memeriksakan diri dan calon bayi ke Puskesmas jelas sangat membantu ibu selama proses kehamilan, juga bayi menjadi sehat,”ungkap dr Agnes.(me)

 

 

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta