6 dari 20 Anak Angkat Pj Gubernur Waterpauw dan Ketua PKK di Mansel Dinyatakan Bebas Stunting

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Sebanyak 6 anak angkat stunting Penjabat Gubernur dan Ketua Penggerak PKK Papua Barat dinyatakan keluar dari status stunting dari hasil Pantauan Status Gizi (PSG) oleh kementrian Kesehatan dalam 40 Hari (Sebulan) Penanganan.
Dari data PSG, 6 anak yang terlepas dari status stunting tersebut yakni 4 anak merupakan anak angkat Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, dan 2 anak merupakan anak angkat Ketua Penggerak PKK Papua Barat Ny. Roma Megawanty Waterpauw.
Pendamping stunting BKKBN Kabupaten Manokwari Selatan Nur Hayda Nasir mengakan Setelah Sebulan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dananya bersumber dari Orang Tua Asuh Anak Stunting (OTAAS) Terdapat 6 anak Stunting yang telah keluar dr Posisi Stunting.
“Saat pengukuran terdapat 2 anak yang tidak hadir karena berhalangan dan Terdapat 3 anak dalam keadaan sakit pada saat pengukuran namun 1 anak posisi berhasil keluar dr kondisi Stunting,” kata dia.
Meskipun 6 anak berhasil keluar dari status stunting, juga terdapat 1 anak mengalami penurunan status Gizi baik ke Gizi buruk karena mengalami penambahan tinggi badan akan tetapi tidak diimbangi penambahan berat badan.
“Terdapat 1 anak yang masih dalam keadaan Stunting dengan kondisi gizi buruk dikarenakan lahir dalam keadaan Prematur,” lanjut dia.
Selain 20 Anak tersebut, Pendamping Kabupaten Mansel saat ini juga melakukan pemantauan gizi dengan pemberian PMT dan tumbuh kembang 61 anak lainnya, yakni 11 Anak milik Kepala Bapenda Papua Barat, 10 anak milik Kepala Biro umum, 10 Anak milik kepala Biro Pengadaan Barang dan jasa, 10 anak milik kepala dinas ketahanan pangan, dan 10 anak angkat Dinas Penanaman Modal dan perizinan terpadu satu pintu.
“Untuk 11 anak angkat Bapenda Papua Barat sudah memasuki masa dua minggu pemberian PMT, sementara untuk 50 anak lainnya aksi pemberian PMT baru akan dimulai minggu ini,” tandas dia.
Sementara itu, Korwil satgas stunting dan kemiskinan ekstrim Manokwari Selatan Muhammad Bachri Yasin menyebut, Pemantauan dan intervensi stunting anak angkat penjabat Gubernur dan ketua PKK akan terus dilakukan sampai genap 3 Bulan.
“Pemberian PMT akan terus dilakukan, untuk menghindari anak yang keluar dari status stunting kembali ke status stunting, karena kemungkinan itu bisa saja terjadi,” sebut Yasin.
Selian itu, dia menyebutkan Progres penanganan stunting di Kabupaten Manokwari selatan terus dilaporkan kepada Penjabat Gubernur Papua Barat secara berkala.
“Progresnya bukan hanya kepada penjabat Gubernur, namun juga kepada siapa saja yang bersedia menjadi OTAAS anak stunting di Kabupaten Mansel,” tandas dia. (jp*)