MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Badan SAR Nasional Kantor SAR Manokwari, menggelar prosesi pembaretan rescuer, yang diikuti sebanyak 18 personelnya, Rabu (26/9/2019).
Kepala Basarnas Manokwari, George Mercy L Randang, mengatakan salah satu atribut kebanggaan seorang personil Basarnas, selain seragam orangenya adalah baret.
“Baret hitam yang menjadi ciri khas seorang Basarnas, tentunya tidak didapatkan dengan mudah,” terangnya, melalui rilisnya, Rabu malam.
George mengatakan, prosesi pembaretan merupakan tradisi di lingkungan Basarnas, sebelum seorang anggota bisa memakai baret.
“Para personil harus melaksanakan long march melewati kota Manokwari, juga Hutan Gunung sejauh 10,2 km,” sebutnya.
Sebelum mencapai finish personil Rescuer dan ABK, yang merupakan Tenaga Pendukung harus melewati 4 pos untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh setiap senior.
Diantaranya materi HART (Pertolongan di Medan Ketinggian), Jungle Rescue (Pertolongan di Gunung Hutan), MFR (Pertolongan Medis Dasar), serta pertanyaan seputaran Substansi Basarnas.
Prosesi pembaretan tersebut dimulai Pukul 09.00 WIT – 17.00 WIT, dari Kantor SAR Manokwari dan finish kembali di Kantor SAR Manokwari.
Selanjutnya dilakukan penyematan secara simbolis oleh Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Andarias Alik.SE. (red)