Kab Manokwari SelatanPemprov PB

Sambut HUT Ke-13, Pemda Mansel Gelar KKR, Bupati: Perkuat Iman Dan Pembaruan Rohani

RANSIKI,JAGATPAPUA.com—Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemda) menggelar Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) menjelang HUT Ke-14 tahun, yang jatuh pada 16 November 2025 nanti.

KKR yang menghadirkan Pdt Shirley Fransisca Parinussa sebagai pembicara itu, digelar Jumat (14/11/2025) usai apel gabungan ASN di Kantor Bupati, di Puncak Boako, Ransiki.

Bupati Mansel, Bernard Mandacan, S.I.P, mengatakan KKR ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-13 Kabupaten Mansel. Namun, kehadiran kita semua pada KKR ini bukan sebatas itu tetapi sebagai tanda kerinduan bersama untuk mengalami pembaharuan rohani dan memperkuat kehidupan iman, sebagai masyarakat Mansel.

Peringatan HUT Mansel, selalu menjadi momentum berharga untuk memperbaiki diri, dan memperbaharui komitmen dalam membangun daerah ini.

”Karena kita percaya bahwa pembangunan tidak hanya terjadi pada bidang fisik dan ekonomi, tetapi juga pada pembangunan spiritual, moral, dan karakter masyarakat,”kata Bernard Mandacan

KKR ini juga menjadi ruang untuk pemerintah dan masyarakat Mansel bersyukur atas penyertaan Tuhan selama ini serta memohon kekuatan baru untuk melangkah ke depan.

”Sesuai tema KKR kita, ’Manokwari Selatan maju, mandiri, dan berbudaya’, tema ini mencerminkan arah pembangunan daerah kita ke depan,”sebutnya.

Ia menjabarkan tema tersebut bahwa Mansel maju tak hanya diukur dari sisi bangunan, jalan, atau fasilitas umum yang terlihat sekarang, tetapi juga dari kualitas hidup masyarakat.

Sebab menurut dia, daerah yang maju adalah daerah yang masyarakatnya memiliki iman yang kuat, keluarga yang sehat, anak-anak yang mendapat pendidikan layak, dan lingkungan sosial yang harmonis.

Foto bersama usai KKR yang digelar menyambut HUT Mansel ke-13.

Tanpa disadari, melalui kegiatan kerohanian seperti ini, kita sedang membangun fondasi moral masyarakat yang akan menjadi dasar dari kemajuan Mansel.

”Anak-anak dan generasi muda perlu dibentuk dalam nilai-nilai kebenaran, kasih, dan integritas agar mereka tumbuh menjadi generasi emas yang siap memimpin daerah ini di masa depan,”imbuhnya.

Kemudian, Mansel mandiri bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga kemandirian dalam cara berpikir dan bertindak. Masyarakat yang mandiri adalah masyarakat yang Tidak mudah terpengaruh oleh isu yang memecah-belah, Tidak bergantung pada hal-hal yang merusak tubuh dan masa depan.

”Juga memiliki tekad kuat untuk bekerja, berkarya, dan berjuang demi masa depan sendiri dan keluarga,”sambungnya.

”Melalui perenungan firman tuhan tadi, kita diajak untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri secara spiritual, mampu menghadapi tantangan hidup dengan bersandar pada kekuatan tuhan,”ungkapnya.

Selanjutnya, Mansel berbudaya karena memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, baik budaya adat papua, maupun nilai-nilai luhur dari seluruh masyarakat nusantara yang hidup berdampingan di sini menjadi daerah yang berbudaya.

”Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh panitia, para hamba tuhan, serta seluruh jemaat yang telah mengambil bagian dalam pelaksanaan kebaktian kebangunan rohani ini. Bagi saya, kegiatan ini adalah bentuk nyata bahwa masyarakat manokwari selatan menempatkan tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi, dan pengharapan dalam membangun daerah ini. Semoga semangat ini terus hidup dalam setiap hati dan keluarga di manokwari selatan,”ucap Bernard Mandacan.

Ia pun mengajak semua pihak untuk menjadikan KKR ini sebagai momen pembaruan iman, pembaruan karakter, dan pembaruan komitmen untuk mendukung pembangunan manokwari selatan.

”Mari kita melangkah bersama, bersatu hati, bergandengan tangan, untuk mewujudkan Manokwari Selatan yang maju, mandiri, dan berbudaya, demi generasi sekarang dan generasi yang akan datang,”ajak orang Nomor 1 di Mansel ini.(jp/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta